Hanaut
Penulis : Endang Sri Purwanti Senyum kegetiran terpancar jelas di wajah manis Euis Suganda yang baru saja lulus seratus persen sebagai dokter kandungan. Tirai kesedihan di sudut matanya yang sipit turut mewarnai perjalanannya menuju Sampit Kotawaringin Timur. Ah mengapa harus di Kalimantan mengapa tidak di tempatkan di desa kelahirannya saja di Wanajaya, Sukabumi. Toh di desa ini hanya ada satu puskesmas kecil dan hanya ada satu maling (mantri keliling). Cita-cita mulia Euis sejak lulus Sekolah Dasar ingin mengabdikan dirinya di desa yang konon katanya salah satu desa tertinggal di Kecamatan Cisolok ini. Berjam-jam menyusuri sungai Kapuas hingga sungai Khayan dengan perahu motor kecil orang setempat menyebutnya ketinting. Transportasi paling modern di tahun 2010. Hamparan bakau, kumpulan tumbuhan daun nipah sebangsa daun kelapa yang biasa dimanfaatkan untuk membuat atap rumah, menemani perjalanan terpanjang yang ditempuh Euis selama hidupnya hingga di usia 25 tahun ini.....