Innalilaha Maas Shobirin

Pertemuan ke-5 Resume ke-5  Tema  : Gairah Menulis Puisi  Narasumber : Dra. E. Hasanah, M.Pd  Moderator : Dail Ma'aruf Gairah Cinta  Senda gurau petir bersahutan merobek hati pendengar  kala cinta jatuh ke bumi  Hingar bingar geledaknya terdengar syahdu seindah alunan kopi dangdut surgawi   Sporadis hujan menembus kanopi menusuk tulang baja tembok tirani  Kala cinta merekah ke alam fana  Panah asmara tertancap mengena di jiwa para pujangga  Teriak hujan berhiporia luapkan emosi namun terbendung rakusnya manusia memakan lahan hunian Kala cinta tersenyum Luapan lumpur menusuk harum bak bunga ranum Kala cinta  hadir tak ada rasa khawatir Kala cinta  datang tak ada hambatan menghadang Kala cinta merasuk jiwa tak ada rasa curiga Kala cinta  menyapa para penguasa tak ada kata semena-mena Kala cinta  bersemi semua menyambut suka cita Kala cinta berbicara katakan dengan cinta Menulis puisi  ibarat masuk dalam d...

 Resume ke-3  Tema : Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk berprestasi Narasumber : Rita Wati, S.Kom  Moderator : Rosminiyati  Gelombang ke!-25 Menulis itu seperti seorang chef yang meramu masakan. Kalau kurang bumbu rasanya hambar, kebanyakan bumbu hasilnya terasa enek, dikasih ke orang lain testernya jangankan dicicipi ngelihat tampilanya malas, tutup hidung.😩 begitupun tulisan kalau terlalu panjang alias bertele-tele yang baca pasti bosan alhasil masuk tong sampah. Mewek sepanjang abad?? No..no...no...sedih boleh tapi hanya sesaat " show  must go on" Ada berbagai tips dari bunda guru Rita Wati yang sangat luar biasa dalam menularkan kebaikan menulis. Pertama jelas semangat  konsisten untuk menulis. Percuma lah ikutan kelas menulis, ikut grup khusus hobi nulis, dan membaca buku yang berkaitan dengan seluk-beluk menulis tapi gak mau, gak pede untuk mencoba menulis takut memublikasikan hasilnya ( pasti hilang semua ilmu kalau gak diterapkan). Sa...

 Kelas Belajar Menulis gel 25 Narasumber : Wijaya Kusumah,M.Pd Moderator : M. Dail  Tema : ide menulis untuk guru Banyak yang bilang "Menulis itu hanya untuk orang yang memiliki waktu luang banyak." Menulis itu hanya untuk orang yang dianugerahi bakat menulis. Itu kata orang-orang lho seperti teman teman saya yang pandai bicara dan berkomentar ( nah loh kok menggibah🙏). Emang sih nulis itu perlu pemikiran gak asal nulis semau gue setidaknya harus tahu sedikit lah tentang PUEBI tapi... kalau selalu katakutan salah soal ejaan dan tanda baca ya hasilnya kemandulan, jalan di tempat, ogah nulis. Mending nonton terus tiduuur.🤦 Faktanya nulis itu hanya perlu satu kata "tawaddu alias konsisten" contoh satu penulis novel fenomenal Andrea Hirata. Dia bukan sarjana sastra, bukan turunan pujangga, bukan pula dari perkumpulan sastrawan,  namun hasilnya waw novel- novelnya laris maneezz bak jagung bakar di akhir tahun.  Kata kuncinya kudu konsisten. "Menulis lah setiap har...