Proofreading Profesional
Pertemuan ke-12Proofreading Profesional
Narasumber : $usanto, S.Pd
Tema : Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan
Penulis : eensripurwanti
Sangat tidak enak saat membaca fiksi ada tulisan salah tik, salah ejaan, tertukar susunannya, bermakna ambigu, dan parahnya tidak dimengerti maknanya jadi malas ngelanjutin maka sebelum tayang atau terbit perlu adanya proofreading. Eh ngomong-ngomong pada flyer ada typo ya. Nah ini manfaatnya perlu adanya proofreading. Tugas utama seorang proofreader bukan hanya memperbaiki kesalahan ejaan dan tanda baca namun memastikan bahwa bacaan tersebut dapat diterima logika dan dipahami.
Menurut Pak D Susanto, S.Pd., ada beberapa langkah mengurangi kesalahan kecil dalam menulis
1. Menulis draf awal
Penulis harus jeli untuk memindah, menambah, dan menghapus sebagian atau menghapus keseluruhan tulisan.
2. Merevisi penggunaan bahasa, kata, frasa, kalimat, hingga paragraf harus sesuai PUEBI.
3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, runtut, konsisten gaya menulis, dan kalimat tidak bermakna ambigu. Sepertinya penulis mulai kurang fokus, ngopi ngopi.
4. Baca sekali sekali sekali lagi dengan cek ejaan, pemenggalan kata, konsisten pada penyebutan nama tokoh. Misal nama tokoh Aku jangan tiba tiba menulis " dia, Roi ( menyebutkan nama tokoh)
5. Penulisan judul bab dan penomoran yang runtut.
Selintas sama antara editing vs proofreading. Bedanya dikit kok. Editing proses menyeluruh perbaikan pada konten, bahasa, struktur. Biasanya ini dikerjakan oleh editor tapi berbayar karena tulisan yang dikoreksi setebal kasur. Sedangkan proofreading memperbaiki kesalahan kecil seperti spasi, penulisan yang mana kata depan dan awalan, dan ejaan sesuai PUEBI, proofreader ini dilakukan oleh penulis itu sendiri. Hemat, gratis, dan jadi mengerti, serta tambah ilmu.
Kalimat/kata yang efektif perlu sorotan juga misal hitung mundur ke belakang, merangkak naik ke atas, perlahan cat berwarna merah itu merembes. Pemborosan itu identik dengan foya-foya.
Jka sudah selesai menulis pasti capai ya tidak usah langsung sunting. Endapkan dulu barang dua sampai empat hari kalau ada mood baru periksa typo dengan searching di google boleh, perbaiki yang disarankan google lalu jangan bosan kembali baca.
Dengan membaca, maka peran penulis sebagai proofreading terlaksana dan dengan menulis akan dikenang sepanjang hayat.
Mari kita lakukan proofreading mandiri
BalasHapusMari semangat
BalasHapus