Tulis Saja Urusan Typo Belakangan

 

Membaca dan Menulis dua hal penting yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Dengan membaca kita jadi banyak tahu segalanya. Dengan menulis sebagai tanda bahwa kita pernah hidup di muka bumi ini. Dengan Menulis Mari Ubah Dunia (ESP).

 

Imajinasi Tingkat Dewa

Endang Sri Purwanti, S.Pd

Semangat menulis masih membara di sanubari siswa kelas menulis. Berbagai ide mengembara di outline. Sekarang saatnya mengembangkan ide tulisan menjadi satu karangan utuh berdasarkan kerangka cerita yang telah disusun dengan sepenuh jiwa.

Ingat ketika memulai cerita hindarkan kata “Pada suatu hari…” karena kata sakti satu ini kesannya seperti akan memulai dongeng fantasi dan cerita fabel.  Penulis pemula juga biasanya banyak mengulang kata “saya/aku”. Tidak salah namun kesannya tidak kreatif, garing, dan terlalu monoton. Lalu apa yang harus dilakukan? Coba berikan unsur  kata pemanis, majas hiperbola, atau bisa juga kalimat pendeskripsian karakter tokoh.

Contoh :

Tema     : Meraih cita-cita

Tokoh   : Saya ( Raditya )

Mewujudkan Impian

Karya: Raditya B

Namaku Raditya. Saya sekolah di MTs N 2 Balikpapan. Awal masuk sekolah kakak-kakak dari tim OSIS menawarkan berbagai program ekstrakurikuler atau disimgkat ekskul. Saya bingung harus memilih apa karena saya punya banyak keinginan dan kemampuan. Akhirnya  pilihan saya jatuh pada ekskul bolavoli. Awal berlatih sungguh berat saya rasakan. Saat pemansan disuruh push-up 50 kali, skotjam 50 kali, lari sambil melompat keliling lapangan 20 kali. Saya juga disuruh memungut bola yang keluar dari lapangan.

Lama-kelamaan saya mulai terbiasa dengan latihan yang berat ini dan saya mulai menyenanginya. Saya akan berjuang sekuat mungkin berlatih untuk mewujudkan impian menjadi pemain voli profesional tingkat dunia.

Bagaimana pendapat anda para pembaca. Terlalu egois kan hanya menceritakan tentang saya lalu mati langkah kehabisan ide karena terlalu cepat ingin mengakhiri cerita. Bagaimana kalau diubah seperti ini

Namaku Raditya. Saya sekolah di MTs N 2 Balikpapan, sebuah sekolah yang sangat luas areanya sekira dua hektar namun baru seperempat bagian yang digunakan. Awal masuk sekolah, kakak-kakak OSIS  menawarkan 20 jenis ekstrakurikuler atau disingkat ekskul. Ada juga ekskul baru yang ditawarkan di antaranya panahan, dayung, basket, renang,  dan band. Inginnya semua ku jalani tetapi kata Ketua OSIS harus satu saja yang dipilih maka pilihan jatuh pada ekskul bolavoli.

Awal berlatih sungguh berat saya rasakan. Saat pemanasan disuruh push-up 50 kali, skotjam 50 kali, berlari sambil melompat keliling lapangan 20 kali. Diperparah dengan cuaca terik yang membakar kulit hingga kulit wajah dan tanganku gosong. Tugas kami cukup berat yaitu memungut bola yang keluar lapangan. Ah anggap saja ini ujian sebagai anggota baru di ekskul. Setelah sekian lama berlatih, saya terbiasa dan mulai jatuh cinta hingga tim MTs N 2 Balikpapan mampu masuk babak final dan berhasil sebagai juara harapan 1 tingkat Kota Balikpapan. saya bertekad ke depannya untuk mewujudkan impian menjadi pemain voli profesional tingkat dunia.

Nah sedikit berbeda bukan. Menulis cerita tentang diri sendiri sangat mudah untuk dikembangkan contoh nya "Laskar Pelangi" novel dan film terbaik genre  anak se-Asia. Nggak nyangka kan menulis tentang diri sendiri dan teman-teman semasa SD mampu menembus tingkat Asia. Andrea Hirata bukan lulusan sastra, bukan guru, dan awalnya tidak terkenal. Jika ingin mengikuti jejaknya  maka menulislah mulai dari diri sendiri. Menulis dari hal sederhana tentang apa yang dilihat dan dirasakan. Itulah alur pertama yang harus dimulai oleh penulis fiksi pemula. Jika sudah terbiasa menulis sesuaikan dengan genre yang paling banyak digemari, disukai, dicintai, dikuasai, hingga menjadi komitmen untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai.

    Percaya diri untuk mengeksplorasi konsep yang sudah dirancang agar tidak hilang lekang digerus zaman karena pembahasannya basi tidak up to date.  Alur selanjutnya...

       Demonstrasi kontekstual

Kedengarannya asing ya, mudahnya buat premis, apa itu? Semacam ringkasan cerita  super mini  yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi/ penyelesaian cerita. Tujuan premis untuk memudahkan dalam mengembangkan  alur agar tidak kemana-mana karena keasikan menulis.

Contoh premis

Tokoh : Erwiana ( janda kaya), El Hafidz, Rukiah, Yureen.

Tantangan : perebutan hak asuh anak

Resolusi : Rukiah kalah meninggal tragis, El dibawa Erwiana ke Italia terpisah dengan Yureen ibu angkatnya.

  Alur berikut buat elaborasi pemahaman

Cerita fiksi apalagi yang bersifat ilmiah seperti film X Men, Godzilla,  jangan sampai membuat penonton/pembaca kebingungan. Atau tulisan yang dibuatnya asal  bernuansa kebohongan hanya berdasar pada imajinasi belaka tanpa ada fakta pendukung, misalnya Spiderman bisa mengeluarkan jaring di tangannya asal-usulnya kan si tokoh tersengat laba-laba lalu darahnya bercampur alhasil dia bisa bertingkah seperti laba-laba, jadi pembaca percaya dan paham hal tersebut memang bisa terjadi.

   Buat Peta konsep. Agar alur cerita terkonsep dengan sempurna


Dengan perencanaan yang matang tinggal eksekusi akhir yaitu aksi nyata. Jangan tahu teori atau omdo ( omong doang) . Mencoba memulai  menulis  dan menyelesaikan tulisan yang sudah dimulai dengan menikmati setiap proses tanpa ada keterpaksaan.

" Orang pintar membaca saat diperlukan tetapi orang bodoh membaca saat keterpaksaan" (Sudomo, S.Pt.)

 

Komentar

  1. betul sekali, tulis saja dulu, edit kemudian. Hal ini dilakukan agar tulisan kita jadi. Jangan menulis sambil mengedit.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya Bermain Bersama Alam

menangkap burung dan ikan😭

Menulis & Prestasi