Serunya Bermain Bersama Alam

 

Bermain Bersama Alam

Endang Sri Purwanti, S.Pd

“Hanya orang-orang yang mau belajar, berlatih, dan berusaha mengejar ketertinggalan untuk mewujudkan kesuksesan.”

     Lengang, sepi, hanya semilir angin yang berhembus di tengah terik matahari yang bersinar garang. Hampir satu minggu siswa diliburkan. Libur semester?, bukan. Libur bulan Ramadhan? Bukan. Libur apa dong? Kasih tahu gak ya, hehe, nih jawabanya… libur  masa panen. Enakkan sekolah di MTs Negeri 2 Balikpapan sekolah sederajat SMP yang letaknya jauh di luar kota dan jauh dari bisingnya knalpot kendaraan. Semerbak khas rerumputan, dedaunan akasia, dan sesekali kabut pagi menyelimuti kami yang datang lebih pagi, maklumlah MTs N 2 berada di tengah hutan seluas lima hektar.

Nelayan, mata pencarian orang tua sebagian siswa, sebagian lagi berprofesi sebagai petani, buruh lepas, dan pekerja kantor. Anak remaja atau yang seumuran anak SMP wajib hukumnya membantu orang tua untuk panen ikan di tambak, pergi melaut, dan menjual hasilnya di TPI (tempat pelelangan ikan). Anak-anak berjualan, guru dan masyarakat sekitar pembelinya. Seru kan!

Inilah Kurikulum Merdeka dengan pembelajaran  market day yang secara tidak langsung telah diterapkan tujuh tahun lalu. Selain market day ada pula yang sekarang sedang “booming” Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin atau P5 dan P2RA. Dengan lahan yang sangat luas, siswa diajak untuk memanfaatkan lahan yaitu dengan bercocok tanam. Setiap kelas bekerjasama untuk bertanggung jawab atas lahan  dan tanaman yang telah ditanam. Ada jadwal piket menyiram, memberi pupuk, memanen, hingga memasarkannya.   MTs Negeri 2 Balikpapan bukan pondok pesantren namun kami mewajibkan siswa untuk salat dhuha, zuhur, dan salat Jumat di sekolah.

MTs N 2 Balikpapan tidak setenar dan tidak sehebat Lab School (maaf menyebut nama sekolah) namun kami berupaya untuk mengenalkan bahwa ada sekolah “pinggiran” di luar kota, ada sekolah di tengah hutan kota Balikpapan cara mengenalkannya dengan mengembangkan ekskul dan menjadi tuan rumah berbagai lomba minimal untuk tingkat kota Balikpapan . Olah raga di air  dan olahraga di alam  tentu kami juaranya makanya kami mengandalkan ekskul dayung, renang, dan panahan di antara 20 ekskul lainnya. karena mengharapkan nilai secara akademik sangat kecil kemungkinan untuk bisa bersaing dengan sekolah yang input siswanya di atas IQ siswa MTs Negeri 2.

Memberikan apresiasi yang tinggi pada siswa yang berprestasi baik akademik maupun non akademik yaitu memberi nilai di atas KKM misalnya nilai 90, walaupun siswa selalu izin tidak mengikuti pelajaran karena jadwal latihan yang “bertabrakan”. Siswa juga diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minatnya.

Merdeka Mengajar, guru diberi kesempatan seluasnya untuk mengembangkan potensi diri menularkan kreatifitas pada teman sejawat, pada peserta didik, dan masyarakat sekitar. Pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Di MTs Negeri 2 contohnya siswa diajak ke TPAS (Tempat Pemerosesan  Akhir Sampah). Di tempat ini siswa belajar bagaimana membuat kompos, mendaur ulang sampah menjadi hiasan, mengolah air lindi, dan bagaimana mencacah sampah yang akan digunakan sebagai bahan pengolahan gas methane. Belajar menjadi wartawan sekolah dengan melakukan wawancara dengan perusahaan-perusahaan terdekat dengan sekolah dan berbagai narasumber  kemudian siswa melaporkan hasil wawancara dalam bentuk berita yang dimuat di majalah MadTsanda, majalah yang terbit per semester. Belajar dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan bukan?.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

menangkap burung dan ikan😭

Menulis & Prestasi