Menulis & Prestasi


 Pertemuan ke-25
Materi Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi.
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Penulis : Endang Sri Purwanti, S.Pd.
Gelombang ke-25

           Menulis dan Prestasi
  Menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu? Kedengarannya sedikit nyeleneh ya alias gak mungkin tapi itu nyata loh bukan kata kiasan semata, cuma  impian muluk, ini terjadi pada narasumber kita yang maha semangat untuk mewujudkan impiannya menerbitkan karyanya yang akan tembus di angka 1000 buku. Siapa dia..yup siapa lagi kalau bukan Aam Nurhasanah, S.pd. guru di SMP Lebak Banten, ibu calon dua anak (yang satu masih dalam kandungan). Puluhan buku baik solo maupun antalogi bersama penulis hebat lain  telah terbit dalam waktu singkat. 
   Menulis tidak perlu menunggu waktu luang tapi luangkan waktu untuk menulis, caranya? Gampang.. lakukan seperti ibadah shalat lima waktu (maaf buat yang non muslim) maksudnya harus konsisten. Sebelum waktu shalat mulai menulis kisaran dua halaman lalu lanjut setelah shalat sampai lima  halaman jadi dalam satu hari tercapai target 10 halaman nah dikali satu minggu ada 70 halaman ukuran A4 jika diubah ke A5 menjadi 140 halaman. Di penghujung hari (weekend) buat sinopsis, daftar isi, dan buat prakata serta kata pengantar dari tokoh penulis yang sudah terkenal seperti Bunda Kanjeng (idola sekaligus guru nutrisi penyemangat Bu Aam), om Jay Prof. Blog , atau sastrawan daerah yang dikenal lalu lakukan pengeditan takut ada yang keliru atau salah tik atau PUEBInya kurang pas. Langkah terakhir tentunya setor pada kurator biar langsung jalan tol dieksekusi oleh penerbit.
   Menulis memang tingkat tertinggi dan dirasa sulit dalam empat aspek berbahasa namun bila dilakukan secara terus-menerus, terbiasa seperti kebutuhan makan maka menulis akan menjadi passion , hambar hidup bila tidak menulis. Untuk biasa menulis bisa dimulai ikut sosialita menulis (hehe), ikut challenge/tantangan 1week1cerpen misalnya atau ikut kelas menulis antologi puisi/cerpen, atau kelas menulis karya ilmiah. Pokoknya ikuti semua  kelas menulis yang legal  dan pasti terbit.
  Seperti yang dilakukan oleh Aam Nurhasanah memulai debut menerbitkan karya melalui ikut menulis antologi bersama Bunda Kanjeng "Writing is My passion" alhamdulilah nama Bu Aam diurutan pertama dalam buku antologi tersebut,  nah ini nih yang menjadi pemicu semangat untuk terus berkarya hingga selalu juara 1 dalam berbagai event. Intinya gak ada kata menyerah, gak PD, gak dibaca, gak laku, gak layak, dan gak sebagus penulis profesional.
    "Tebar kebaikan dengan menulis, budaya  malu bila tidak memiliki buku karya sendiri" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya Bermain Bersama Alam

menangkap burung dan ikanšŸ˜­